RN #1
Assalamu'alaikum minna ^^
Hai, bagaimana kabarnya? Semoga masih baik-baik saja di masa pandemi seperti ini ^^
Hmmmm, kali ini mimin cuman ingin mengungkapkan isi hati, jadi nggak penting-penting amat kok, jadi yang merasa postingan ini nggak berfaedah silahkan keluar atau mencari postingan lainnya yang ada di blog ini.
Nggak terasa bulan Ramadhan tahun ini sudah di penghujung hari. Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam yang kita lalui tak akan pernah kembali. Begitu juga dengan kenangan-kenangan yang ada di Ramadhan kali ini. Di mana mungkin kali pertama sholat Tarawih dibatasi atau ditiadakan, kegiatan di luar rumah ditiadakan dan banyak lagi yang membuat Ramadhan 1441 H ini sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan karena adanya perbedaan ini sedikit membuatku tersadar dan menyenggol lubuk hati terdalamku, untuk terus berdo'a dan berharap dihidupkan hingga kembali dipertemukan dengan Ramadhan tahun yang akan datang.
Untuk kali pertama aku takut akan ketidakmampuan diri ini untuk bertemu dengan Ramadhan tahun yang akan datang. Biasanya aku hanya anteng-anteng dan tidak terlalu sentimentil dengan status-status teman-teman yang menuliskan mohon maaf lahir dan batin, namun untuk kali ini aku tidak seperti itu. Mungkin aku agak sedikit paranoid dengan yang namanya kematian, namun bukan berarti hal itu mengubur akal sehatku. Aku merasa hanya ingin merasakan Ramadhan seperti dahulu. Ramadhan dimana aku bebas untuk sholat tarawih, bebas tadarusan entah sampai jam berapa, makan-makan dan canda tawa selepas tadarus, mabar selepas makan-makan, itikaf di masjid sembari menunggu sahur atau rutinitas lainku di kala babang Alucard-ku belum pulang kampung. Yaitu selalu berpindah-pindah mesjid untuk sholat tarawih, lalu membeli pentol di bibi penjual favoritku dan kemudian pergi ke tokoku hanya sekedar numpang Wi-Fi dan bermain bersama sahabat dunia akhiratku ini. Aku hanya ingin merasakan hal itu kembali, ya mungkin tidak akan pernah sama lagi seperti sedia kala, karena kami yang nantinya akan terpisah jarak ribuan kilometer jauhnya. Namun setidaknya dapat membuatku untuk terus semangat hidup sampai kami bisa berkumpul dan bercanda tawa lagi. Aku harap akan ada hari di mana hal itu akan terulang kembali, yah walau secara realitanya waktu tak akan pernah terulang kembali haha
P.s :
Untuk diriku di masa depan, kuharap setelah kau membaca ini kau tahu apa yang ingin kau lakukan ^^
Akhirul kata, wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
*Pada awalnya ini post pengen di posting di ke CSN, tapi nggak jadi. So, harap maklum kalay gaya tulisnya kayak mirip-mirip di CSN
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan santun, sesuai dengan norma yang ada. Jangan pernah menyinggung SARA, kalau nggak pengen "dibegal" netizen :v